Mensikapi Perbedaan
Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Alloh Swt., Dzat Yang Maha
Menciptakan langit dan bumi, bintang-bintang dan segala macam makhluk
yang hidup di dalamnya. Tak ada yang bisa menyaingi kesempurnaan-Nya
dalam menciptakan. Maha Suci Alloh dari berbagai kekurangan. Sholawat
dan salam semoga selalu terlimpah kepada baginda nabi Muhammad Saw.
Alloh Swt. berfirman, “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan
kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal..” (QS. Al Hujurot [49] : 13)
Saudaraku, kehidupan di dunia ini terdiri dari berbagai macam
perbedaan. Ada perbedaan yang sangat besar yaitu perbedaan dalam hal
akidah. Ada juga perbedaan di dalam satu akidah, mungkin berbeda
madzhab, berbeda organisasi, berbeda keinginan. Sungguh banyak perbedaan
itu.
Yang terpenting dari perbedaan adalah bagaimana kita mensikapinya.
Karena perbedaan adalah sesuatu yang niscaya terjadi dalam kehidupan
kita. Tidak mungkin kita bisa sama persis, selalu saja ada perbedaan.
Bahkan dua orang kakak beradik yang kembar identik sekalipun, niscaya
memiliki perbedaan. Bisa berbeda sifat, berbeda suara, berbeda tinggi
badan, berbeda pekerjaan berbeda takdir jodoh dan ajalnya.
Yang terpenting dari setiap perbedaan itu adalah bagaimana agar
perbedaan itu bisa menjadi jalan bagi kita semakin dekat dengan Alloh
Swt. Perbedaan ada tiada lain adalah karena izin Alloh, maka semestinya
perbedaan bisa menjadi jalan kita semakin mengenal Alloh dan semakin
dekat dengan-Nya.
Perbedaan jika disikapi dengan baik, akan menjadi suatu kekuatan yang
produktif. Manusia lahir dari perbedaan, yaitu pertemuan sperma dan sel
telur. Energi listrik hadir dari sebuah batu baterai kecil, juga dari
perbedaan kutub positif dan negatif yang dihubungkan. Sebuah masjid yang
berdiri megah dan indah juga terdiri dari berbagai bahan yang
berbeda-beda, ada semen, ada batu bata, ada beton, ada baja, ada marmer,
ada pasir. Pembangunannya juga melibatkan banyak ahli yang memiliki
kepakaran berbeda-beda pula. Ada yang ahli arsitektur, ada ahli
interior, ahli kaligrafi, ahli ukir, dan ahli-ahli lainnya.
Kita bisa saja berselisih karena perbedaan. Kita bisa membangun
benteng perbedaan setinggi mungkin sehingga tidak bisa mengenal,
bertegursapa, berkehidupan sosial dengan mereka yang berbeda dengan
kita. Namun, tidak demikian yang Rosululloh Saw. ajarkan. Rosululloh
Saw. memimpin Madinah yang penduduknya memiliki banyak sekali perbedaan.
Ada perbedaan agama, ada perbedaan suku, perbedaan kemampuan ekonomi,
dan lain sebagainya. Namun, kehidupan berjalan dengan rukun karena
hakikatnya Islam adalah rahmat bagi seluruh alam.
Jikalau timbul perselisihan maka itu adalah bagian dari dinamika
kehidupan yang sesungguhnya bisa diselesaikan dan bisa ditemukan jalan
keluarnya. Perbedaan adalah ladang amal ibadah bagi kita. Semoga kita
termasuk hamba-hamba Alloh yang bisa mensikapi perbedaan dengan arif dan
bijaksana, sehingga perbedaan bisa menjadi bahan untuk tafakur tentang
keagungan Alloh dan menjadi jalan untuk semakin mendekatkan diri
kepada-Nya. Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin.[]
Oleh: KH. Abdullah Gymnastiar ( Aa Gym )
Beliau adalah pengasuh pondok pesantren Daarut Tauhiid Bandung – Jakarta.
Beliau adalah pengasuh pondok pesantren Daarut Tauhiid Bandung – Jakarta.
Editor : Rashid Satari
Website ini didukung oleh Niaga Berkah dan Jilbab SHAREEFA
0 komentar:
Posting Komentar