Jauhi Dendam

1. dikecewakan itu sangat tidak mengenakkan | apalagi bila yang berbuat orang yang kita sayangi

2. dan bagi yang dikecewakan, manusiawi bila ia ingin membalas | tapi seringkali kita lupa, membalas itu tidak akan menyelesaikan apapun

3. saat istri berbuat salah, sang suami sakit hati, lalu mendiamkan | pikirnya suami "supaya engkau rasa, bagaimana sakit hati", innalillahi

4. niatan sudah salah, caranya pun juga salah, walaupun istri salah | tugas suami adalah menasihati, menunjukkan kebaikan, bukan diam

5. manusiawi memang keinginan membalas bila tersakiti | tapi itu bukan tanda cinta, bukan tanda menyayangi

6. apalagi seorang suami, tugasnya memang membimbing, mendidik | karena Allah memberikan amanah pemimpin keluarga kepadanya

7. dan juga, saat menikah dan mengambil wanita dari ayahnya | sejatinya suami itu menggantikan ayah, menanggung semua dari wanita itu

8. maka kesalahan sang istri adalah kesalahan suami | maka kawal dirinya, bimbing dirinya, jangan diam

9. walau lelaki memang tak selalu sempurna, kadang marah berlebih | namun bila tersadar, bahwa itu tak perlu, segerakan meminta maaf

10. "membalas lebih sakit" itu tidak ada gunanya | memberi maaf jauh lebih dekat kepada cinta

11. kehormatan takkan berkurang dengan memperbanyak maaf | justru nilai dirimu jad rendah apabila engkau tinggi hati

12. disakiti itu tidak enak, sengsara | namun apabila membalas, sama saja

13. lisan lembut itu yang masuk ke hati orang yang kita sayangi | bukan ancaman, bentakan, adu keras kepala atau adu kuat gengsi

14. sebagaimana engkau halalkan dia dengan nama Allah | sebutlah nama Allah ketika menasihatinya 
Ustadz Felix Siauw

0 komentar:

Posting Komentar